20091008

BISNIS PULSA ISI ULANG LEBIH PEDE DIBANDING MLM

Beberapa Mitra saya di bonuspulsa.com selalu
mengeluhkan syndroma MLM sebagai salah satu
penghambat mencari member baru. Banyak
prospek yang sudah antipati ketika melihat tanda-
tanda bonuspulsa.com menjalankan sistem
layaknya perusahaan MLM. Tulisan ini berisi
ulasan bahwa menjalankan bisnis pulsa isi
ulang sebenarnya jauh lebih PEDE
dibandingkan menjalankan bisnis MLM atau
sejenisnya.
Kata MLM saya pilih dalam tulisan ini dengan
pengertian meliputi sistem pemasaran serupa,
yaitu direct selling atau network marketing.
Berbagai sistem dijalankan oleh banyak
perusahaan yang substansinya adalah penjualan
langsung, yaitu memutus biaya distributor –
dalam rantai distribusi dari pabrik hingga
konsumen – yang kemudian dana untuk itu bisa
diberikan kepada anggota sebagai bonus*). Saya
tidak mungkin menyebutkan nama berbagai
sistem yang dijalankan tersebut, oleh karena itu
saya menggunakan istilah MLM untuk
keseluruhan sistem yang serupa.
Menjalankan bisnis MLM, disadari atau tidak,
menghadapi 4 tantangan besar, yaitu : demand
creation, repeat order, transparansi harga jual,
kontak langsung dengan pihak lain. Menjalankan
bisnis pulsa isi ulang, tidak menghadapi 4
masalah besar tersebut, oleh karena itu
seharusnya mereka yang menjalankan bisnis
pulsa isi ulang bisa lebih PEDE (percaya diri)
dibandingkan mereka yang menjalankan bisnis
MLM. Hal ini juga berarti mereka yang berhasil
menjalankan bisnis MLM, akan lebih berhasil
apabila menjalankan bisnis pulsa isi ulang.
Deman Creation
Pelaku MLM akan memulai berkomunikasi dengan
prospeknya dengan menjelaskan manfaat, khasiat
atau efek dari memakai produk yang ditawarkan
dengan tujuan agar tercipta permintaan produk
tersebut. Inilah yang saya sebut demand
cretation. Hal ini dilakukan karena produk yang
ditawarkan adalah produk yang sebelumnya tidak
dikenal oleh prospek. Dengan meyakinkan
prospek akan manfaat produk, diharapkan
prospek tertarik, tercipta permintaan atas produk
tersebut dan terjadi pembelian. Menjalankan
bisnis pulsa isi ulang tidak perlu melewati tahapan
ini, karena manfaat produk yang kita pasarkan
(pulsa) sudah diketahui oleh prospek. Orang
boleh saja antipati dengan sistem MLM, namun
mereka tetap membutuhkan pulsa isi ulang.
Faktor lain yang memudahkan bisnis pulsa isi
ulang adalah promosi yang gencar dari operator
seluler. Seluruh operator seluler gencar
mendongkrak penjualan produknya, dan pelaku
bisnis pulsa isi ulang tinggal menikmati lonjakan
penjualan pulsa isi ulang, siapapun yang jadi
juaranya.
Repeat Order
Masalah kedua yang dihadapi oleh perusahaan
MLM adalah menjaga repeat order. Repeat order
automaintenance atau istilah lainnya. Bisnis pulsa
isi ulang tidak pernah menghadapi masalah
dengan repeat order, karena kebutuhan pulsa isi
ulang bagi setiap orang adalah kebutuhan yang
sudah terulang dengan sendirinya. Oleh karena
itu, dealer atau jaringan pulsa isi ulang yang
masih menjalakan sistem tutup point atau
sejenisnya, adalah dealer atau jaringan yang
belum sepenuhnya paham karakteristik produk
yang dipasarkan. Bergabunglah dengan dealer
atau jaringan pulsa isi ulang yang tidak
mewajibkan tutup point atau sejenisnya. adalah
adanya pembelian kembali, baik oleh konsumen,
maupun oleh anggota untuk dijual lagi kepada
konsumen yang lain. Untuk mengatasi masalah
ini, semua perusahaan MLM mewajibkan
anggotanya melakukan transaksi dalam suatu
periode tertentu dengan cara tutup point atau
sejenisnya.
Transparansi Harga
Perusahaan MLM biasanya menjual produk yang
tidak ada pembandingnya di pasar bebas.
Produk-produk tersebut dijual dengan harga
nominal yang relatif mahal. Perusahaan MLM
selalu menawarkan diskon dan bonus yang
sangat menggiurkan kepada anggotanya, tanpa
pernah menjelasakan struktur harga produk
secara transparan. Harga suatu produk pada
dasarnya adalah harga pokok pembelian
ditambah biaya distribusi/pemasaran ditambah
biaya administrasi/umum ditambah margin
keuntungan. Seperti saya singgung di atas, biaya
distribusi/pemasaran inilah yang dialokasikan
sebagai diskon atau bonus dalam sistem MLM.
Tanpa penjelasan struktur harga yang transparan,
harga pokok penjualan bisa jadi prosentasenya
sangat kecil dibandingkan dengan harga jual,
margin keuntungan bisa jadi prosentasenya
sangat besar dibandingkan dengan harga jual dan
diskon/bonus bisa jadi prosentasenya sangat kecil
dibandingkan dengan margin keuntungan.
Banyak kemungkinan yang bisa terjadi karena
saya belum pernah melihat satupun perusahaan
MLM mempublikasikan struktur harga jual
produknya.
Bisnis pulsa isi ulang menawarkan harga yang
sangat transparan. Meskipun tidak
mempublikasikan struktur harga jual produk
secara terbuka, namun struktur harga yang
ditawarkan bisa dipelajari dengan mudah. Hal ini
karena produk pulsa isi ulang juga dipasarkan
dengan sistem pemasaran konvensional. Secara
sederhana, bandingkan saja harga jual pulsa isi
ulang secara konvensional (melalui konter atau
ATM atau lainnya) dengan harga jual pulsa isi
ulang melalui dealer atau jaringan. Tinggalkan saja
dealer atau jaringan yang menjual pulsa isi ulang
lebih mahal dari cara konvensional. Orang
mungkin tidak suka atau benci dengan sistem
MLM, namun kebencian itu tidak menjadi
penghalang baginya untuk mendapatkan pulsa isi
ulang dengan harga murah.
Kontak Langsung dengan Anggota/Pembeli
Dalam menjalankan satu rangkaian transaksi
MLM, pasti terjadi kontak fisik dengan pihak lain.
Kontak fisik itu bisa terjadi saat menjelasakan
kepada prospek, saat mengambil produk ke
stockist, saat mengantarkan produk ke pembeli,
saat menghadiri pertemuan yang diwajibkan oleh
perusahaan MLM. Kontak fisik pasti terjadi pada
salah satu atau lebih dari beberapa tahap tersebut
di atas.
Bisnis pulsa isi ulang adalah salah satu bisnis yang
bisa dijalankan sepenuhnya secara online. Saya
sudah mensponsori lebih dari 100 orang tanpa
kontak fisik. Dengan memanfaatkan internet, SMS
dan ATM, seseorang sudah memiliki hak bisnis
menjalankan bisnis pulsa isi ulang. Proses
penyetoran deposit dan isi ulang pulsa juga
dilakukan sepenuhnya tanpa kontak fisik antara
anggota dengan dealer/jaringannya. Semua tahap
bisa dilakukan secara online, dan tentu saja tidak
menutup kemungkian satu atau lebih tahapan
dilakukan secara offline, kontak fisik. Contohnya,
kita bisa mengajak rekan kerja, kawan kuliah, atau
kerabat yang sudah kita kenal untuk menjadi
member kita di bisnis pulsa isi ulang.
Dengan memahami sedikit uraian tersebut di atas,
saya berharap para Mitra lebih PEDE menghadapi
prospek yang antipati terhadap sistem MLM, dan
para pelaku MLM lebih PEDE untuk sukses di
bisnis pulsa isi ulang
guskun@bonuspulsa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar