20091007

JANGAN TERJEBAK SKEMA PONZI

Krisis keuangan global yang terjadi di Amerika
Serikat telah membuka banyak hal yang selama
ini belum diketahui khalayak, salah satunya adalah
terkuaknya skema ponzi yang dilakukan oleh
salah seorang pimpinan lembaga keuangan
swasta Internasional. Di tengah banyaknya bisnis
yang ditawarkan melalui internet, bukan tidak
mungkin beberapa diantaranya menjalankan
skema ponzi dan kita tanpa sadar menjadi bagian
dari jaringan tersebut.
Skema ponzi adalah investasi bodong yang
menawarkan keuntungan sangat tinggi dengan
memanfaatkan dana investor lain. Menurut saya,
konsep skema ponzi tidak hanya ada di dunia
investasi, namun melekat juga pada bisnis yang
dijalankan dengan sistem jaringan. Salah satu ciri
bisnis jaringan adalah adanya keuntungan yang
diberikan kepada member yang lebih awal
bergabung dari aktifitas member yang bergabung
belakangan, baik aktifitas mengembangkan
jaringan maupun aktifikas menjual produk.
Selaku pelaku jaringan, kita harus memahami
karakteristik bisnis jaringan, agar dapat terhindar
dari jaringan yang menjalankan skema ponzi.
Saya membedakan arus uang dalam sebuah
jaringan dalam dua bentuk, yaitu arus uang
internal dan arus uang ekseternal. Arus uang
internal adalah uang yang beredar diantara
member dan pengelola jaringan. Yang termasuk
arus uang internal adalah uang pendaftaran
member baru dan pembayaran bonus kepada
member-member lama. Arus uang eksternal
adalah uang yang masuk dan ke luar pada
sebuah jaringan. Arus masuk adalah hasil dari
penjualan sebuah produk dan arus keluar adalah
pembelian produk kepada pemasok. Jaringan
yang memiliki arus uang internal dan eksternal
yang baik, akan terhidar dari efek negatif skema
ponzi.
Arus Uang Internal
Arus uang internal adalah sumber pendanaan
yang sangat diandalkan oleh pengelola jaringan,
karena semakin banyak arus uang internal berarti
semakin banyak member dalam jaringan.
Semakin banyak member dalam jaringan,
semakin besar potensi penjualan yang dihasilkan.
Seperti saya uraikan di atas, arus uang internal
berasal dari uang pendaftaran member baru.
Uang pendaftaran ini bisa dipungut secara
langsung maupun tidak langsung. Pemungutan
uang pendaftaran secara tidak langsung dilakukan
dengan cara mewajibkan member baru
melakukan pembelian produk dalam jumlah
tertentu sebagai syarat keanggotaan. Contoh
jaringan yang memungut uang pendaftaran
secara langsung adalah bonuspulsa.com sebesar
Rp 69.000 dan contoh jaringan yang memungut
uang pendaftaran secara tidaki langsung adalah
GnE yang menyaratkan pembelian 3 paket biofir
@ Rp 990.000 untuk menjadi franchise. Uang
pendaftaran tersebut oleh pengelola jaringan
digunakan untuk membayar bonus kepada
sponsor, para upline dan operasional pengelola
jaringan.
Arus Uang Eksternal
Arus uang eksternal adalah arus uang masuk ke
dan keluar dari dalam sebuah jaringan. Agar
tercipta arus uang eksternal, sebuah jaringan
harus mempunyai produk yang dapat dijual baik
kepada member maupun pihak lain. Konsumsi
sendiri oleh member termasuk dalam pengertian
penjualan. Jaringan yang baik, akan memberikan
kesempatan margin keuntungan kepada member
yang menjual lebih tinggi dibandingkan dengan
akumulasi bonus yang dinikmati oleh para upline
maupun margin pengelola jaringan. Saya akan
memberikan contoh konkrit yang terjadi di
bonuspulsa.com. Harga jual pulsa dari
bonuspulsa.com kepada member nya adalah
harga beli dari distributor ditambah Rp 300
(akumulasi bonus transaksi untuk 10 level ke atas)
ditambah Rp 300 (margin untuk operasional
bonuspulsa.com, angka ini mungkin salah,
karena hanya prediksi saya saja). Member
bonuspulsa.com apabila melakukan transaksi isi
ulang pulsa akan mempunyai kesempatan
menikmati kehematan (apabila untuk pemakaian
sendiri) atau keuntungan (apabila dijual lagi)
sekurang-kurangnya Rp 1000. Perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa member yang
bertransaksi menikmati keuntungan yang jauh
lebih tinggi dibandingkan bonus yang dibayarkan
kepada para upline nya. Ini artinya,
bonuspulsa.com tidak menawarkan investasi
bodong sebagaimana yang ada pada jaringan
yang menjalankan skema ponzi.
Contoh lain jaringan yang tidak menawarkan
investasi bodong adalah penjualan biofir dari GnE.
Dari harga jual retail Rp 1.290.000, 23%
merupakan keuntungan langsung member yang
melakukan penjualan, 18% merupakan komisi
yang dibagikan kepada 10 level upline dan sisanya
merupakan bagian dari harga pokok dan
keuntungan pengelola jaringan.
Dengan cara yang sederhana, potensi skema
ponzi dalam sebuah jaringan dapat di deteksi
apabila :
Terdapat sebuah jaringan yang menjanjikan
keuntungan TANPA merekrut member baru; atau
Terdapat sebuah jaringan yang menjanjikan
keuntungan dengan merekrut member baru
namun TANPA menjual produk; atau
Terdapat sebuah jaringan yang menjanjikan
keuntungan dengan merekrut member baru dan
menjual produk namun keuntungan dari
penjualan produk relatif kecil.
Anda penasaran dengan jaringan yang sedang
Anda ikuti? beri kesempatan
kepada saya berkomentar terhadap jaringan
tersebut.
Guskun@bonuspulsa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar